Terkuak! 5 Mitos dan Fakta Tentang Boba

mitos dan fakta kesehatan tentang boba
Author
Shopee Icon Tokopedia Icon TikTok Shop Mahkota Dollar Link Tree Mahkota Dollar

Minuman boba kini menjadi rebutan di kalangan anak muda, sampai-sampai kita pasti bertanya-tanya, apakah mengonsumsi minuman tersebut tidak menimbulkan dampak negatif? Kemudian Tuan dan Nyonya di rumah mungkin sudah mencari info di internet atau mungkin juga mendengar dari mulut ke mulut tentang minuman boba ini. Sayangnya, beberapa pernyataan yang beredar luas tentang boba ternyata sebenarnya adalah mitos. Nah, kali ini kami sudah mengumpulkan beberapa mitos dan fakta tentang boba yang paling populer beredar di masyarakat. Kami akan mengusut dan mengupasnya secara terbuka dan blak-blakan, jadi mari kita simak pembahasannya.

Daftar mitos dan fakta tentang boba yang populer di masyarakat :

1. Boba dapat Menimbulkan Jerawat – FAKTA

Mungkin Anda tidak menyangka bahwa boba dapat menimbulkan jerawat. Hal ini sebagaimana dilansir dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. Dalang atau penyebab utamanya adalah gula dan insulin, yang sebenarnya dapat meningkatkan hormon androgen, dan hormon ini jika meningkat dapat membuat kulit wajah berminyak dan mudah berjerawat. Sementara itu, sebagaimana yang kita tahu, minuman boba mengandung banyak gula, mulai dari susu(1), sirup, gula itu sendiri yang ditambahkan pada minuman sebelum disajikan, bahkan bola tapioka atau boba itu sendiri yang dalam proses pembuatannya biasanya direbus dalam rendaman karamel. Hal serupa juga sempat disampaikan Dr. Richard Lee dalam salah satu unggahannya di Instagram. Beliau menyebutkan, “Satu minuman boba sama dengan 20 sendok teh gula, sedangkan batas kebutuhan gula yang direkomendasikan WHO, laki-laki itu cuma 9 sendok teh, wanita 6 sendok teh.” Jadi jangan heran jika anak Anda yang masih muda semakin banyak jerawatnya setelah hobi minum boba.

597735443
Awas jerawatan kalau kebanyakan minum boba

2. Teh pada Minuman Boba dapat Memberi Manfaat Kesehatan – MITOS

Teh memang punya banyak manfaat, misalnya saja karena teh memiliki kandungan vitamin B2, C, dan E, hal ini membuat teh dapat membantu melawan radikal bebas yang berbahaya bagi kulit kita. Selain itu, kafein juga dapat ditemukan dalam teh yang dapat membantu mencegah infeksi kulit dan termasuk jerawat, juga mengurangi tanda-tanda penuaan. Namun, perlu diingat, bahwa minuman boba tidak sepenuhnya berisi teh. Kalaupun ada, kandungan teh dalam minuman boba hanyalah sebagian kecilnya saja dan akan tertutupi oleh bahan lain yang mengandung gula jahat. Sehingga, meskipun teh itu sendiri punya banyak manfaat, namun jika teh sudah dicampur dengan berbagai bahan lain untuk menjadi minuman boba, maka manfaat teh ini bisa berkurang dan bahkan hilang karena ditenggelamkan oleh bahan lain yang lebih banyak kadarnya. 

Baca Juga:  7 Tips Diet Bebas Gluten tapi Tetap Lezat!

3. Boba Mudah Dicerna karena Terbuat dari Tepung Tapioka – MITOS

Memang benar bahwa tepung tapioka merupakan bahan makanan yang lembut bagi lambung dan usus sehingga lebih mudah dicerna. Namun, meskipun bola tapioka alias boba ini terbuat dari tepung tapioka, biasanya bola tapioka ini juga diberi bahan pengawet dan pengental/pemadat kimiawi yang membuatnya jadi lebih kenyal, namun efek sampingnya jadi sulit dicerna. Pada tahun 2019, seorang gadis 14 tahun di China sempat viral karena dokter menemukan 100 butir boba yang tidak bisa tercerna di perutnya. Usut punya usut ternyata gadis tersebut belakangan terlalu sering dan terlalu banyak minum boba. Jadi sebaiknya tetap bijak dalam mengonsumsinya.

4. Sagu Mutiara itu Sama dengan Boba – MITOS

Sagu mutiara memang sama-sama berbentuk butiran-butiran bola dan terbuat dari tepung tapioka, namun ada banyak perbedaan di antara keduanya. Bukan hanya soal ukuran sagu mutiara yang lebih kecil, sagu mutiara juga memiliki karakter yang berbeda, misalnya saja ketika direbus, biasanya sagu mutiara akan menyisakan bagian yang lebih alot di bagian dalamnya, sementara boba akan memiliki tekstur yang sama kenyalnya di semua bagian sampai-sampai terasa seperti jelly. Dalam beberapa produk minuman kekinian bahkan diberi boba dan sagu mutiara secara bersama-sama sebagai topping. Mengenai dampaknya bagi kesehatan, sagu mutiara dan boba juga tidak sama. Karena sebagaimana yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, boba sering diberi pengental buatan agar terasa lebih enak, hal ini disebabkan karena boba sangatlah populer dan persaingannya di pasaran juga amat ketat, sehingga produsen atau penjual minuman boba pun akhirnya berlomba-lomba menawarkan boba yang lebih unggul, meskipun dengan mengorbankan kesehatan konsumen sebagai gantinya.  

5. Boba Mengandung Kalori yang Sangat Tinggi – FAKTA

Kandungan kalori dalam satu sajian boba ternyata sangatlah tinggi, yaitu sekitar 300-600 kalori. Hal ini berarti jumlah kalori dalam satu sajian minuman boba sama dengan 2-3 mangkuk mie instan. Hal ini karena kita tidak hanya menghitung kandungan kalori dalam bola tapiokanya saja, melainkan juga kandungan kalori pada gula dan teh susu. Total rata-ratanya adalah sekitar 500 kalori. Hal ini tentu saja sangatlah berbahaya dan membuat konsumen jadi beresiko terserang tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan obesitas.

Kesimpulan

Itu dia beberapa mitos dan fakta mengenai minuman boba bisa kami singkap. Semoga Anda merasa tercerahkan dengan pembahasan kami sehingga bisa lebih bijak dalam menyikapi minuman es boba yang marak belakangan ini.

daftar mitos dan fakta kesehatan tentang boba

Tags:
Bagikan ke social media sahabat mahkota yuk!

Jika sahabat mahkota benar-benar terbantu tentang topik ini dan orang lain layak untuk tahu juga, maka jangan lupa klik link sosial media dibawah ini dan bagikan yak! Thanks 😊

Tinggalkan Balasan

Related posts:

Featured posts:

Yuk berlangganan konten kami