Tidak ada yang menyangka kalau makanan “ndeso” seperti keripik ternyata bisa diekspor ke luar negeri. Cemilan yang khas dengan rasa renyah ini ternyata diminati oleh orang dari berbagai belahan dunia. Keripik merupukan makanan ringan yang biasanya dibuat dari bahan yang terdapat di alam dan mudah ditemukan disekitar kita. Atau lebih detailnya keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak. Biasanya, keripik dicampur dengan adonan tepung dan bumbu rempah tertentu untuk mendapatkan rasa gurih dan renyah. Inovasi aneka taburan rasa dan varian seperti keju, coklat, garam, bubuk cabe, rumput laut, balado, dll disuguhkan demi menambah daya tarik bagi penikmat cemilan yang satu ini. Keripik yang sedang kita bahas ini adalah keripik singkong.
Baca Juga: Resep Keripik Singkong Kriuk dan Enak
Dia yang Bersungguh-Sungguh Dia yang Berhasil
Tahun 2020 adalah tahun sulit dan menantang bagi sejumlah sektor usaha akibat dampak dari pembatasan ruang gerak dan sosial karena pandemi covid-19. Kondisi perekonomian yang tidak stabil mengakibatkan banyak usaha bahkan harus menutup paksa usahanya. Namun, pandemi selama 2 tahun ini justru dianggap sebagai peluang untuk maju dan menjadi berkah bagi sebagian orang. Uniknya, situasi ini justru menjadikan sebagian pelaku usaha berhasil mengembangkan bisnisnya ke kancah internasional.
PT. Parestu Estu Guna adalah salah satu perusahaan yang mendulang berkah meskipun situasi sedang tidak mendukung pada tahun 2020. Keripik singkong yang diproduksi usaha kecil dan menengah (UKM) asal Bojonegoro, Indonesia ini berhasil menembus pasar Amerika Serikat (AS). Ekspor perdana keripik singkong dari perusahaan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 28 Januari 2020 dengan jumlah 320 karton atau senilai USD 5200 atau sekitar 77 juta rupiah (kurs hari ini Agustus 2022).
Menurut keterangan dari Siaran Pers Kemendag, Keberhasilan PT. Paretu Estu Guna karena kerja keras dan ketekunannya dalam mengikuti program pendampingan ekspor (Export Coaching Program) dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekpor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan tahun 2018 lalu.
Cerita kedua berasal dari usaha kecil dan menengah (UKM) asal lampung yakni, CV. Panda Alami merupakan salah satu sektor usaha yang membuahkan hasil gemilang dengan mengekspor keripik singkong ke negeri Ratu Elizabeth. Mengutip dari Instagram Kementrian Perindustrian pada Rabu, 17 November 2021, UKM binaan Kemenperin ini berhasil mendapatkan permintaan keripik singkong sebanyak 6 ton atau sekitar 31.800 pcs bagi warga Inggris. Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh CV. Panda Alami ini adalah yang kedua setelah sebelumnya mengekspor keripik singkong ke Korea Selatan. Sebelum melakukan kegiatan ekspor CV. Panda Alami terlebih dahulu melakukan penerapan standar keamanan pangan yaitu Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Dengan penerapan HACCP menjadikan pengawasan mutu dan kemanan pangan selama produksi menjadi lebih terjamin. Hal ini berdampak baik pada produk yang dihasilkan sehingga lebih aman konsumsi dan lebih utamanya bisa menambah kepercayaan konsumen pada setiap produk CV.Panda Alami.
Kabar gembira lainnya datang dari UKM asal Deli Serdang, Sumatera Utara yaitu PT. Kreasi Lutvi Sejahtera. Perusahaan ini berhasil masuk ke pasar Korea Selatan. Dilansir dari Tribun Medan, keberhasilan UKM tersebut karena ketekunan dan kerja keras baik serta kolaborasi antara pihak perusahaan maupun pemerintah yang membantu dalam akses kemudahan perizinan ekspor. Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan, menuturkan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh Pak Muhdi ini sebelumnya telah mengekspor sebanyak enam kali namun atas nama perusahaan milik orang lain. Hingga pada awal 2021, Pak Muhdi berhasil mentas dengan mengekspor keripiknya atas nama perusahaannya sendiri.
Di tempat lain yaitu Magelang, Jawa Tengah, PT. Mirasa Food Industry juga berhasil merambah pasar ekspor. Bahkan UKM asal Magelang ini berhasil masuk ke wilayah Eropa yang terkenal sulit untuk dimasuki bagi eksportir. Hebatnya! Produk keripik singkong hasil besutan UKM Jawa Tengah ini sudah berhasil mengekspor ke beberapa negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Belanda. Selain negara tersebut, PT Mirasa Food Industry juga sudah merambah pasar Asia lainnya, seperti ke negara Hongkong, Uni Emirat Arab, Yaman, Oman dan Abu Dhabi.
Menurut keterangan Wakil Menteri Perdagangan, peluang ekspor keripik singkong masih terbuka luas dan banyak potensi produk olahan dalam negeri yang sebenarnya diminati di mancanegara. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan yang telah kami sebutkan diatas. Untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor sekarang ini akses informasi, pelatihan dan pendampingan dari pemerintah bisa dengan mudah kita akses tersedia di internet.
Pelajari juga : Artikel tentang Ekspor Impor di Mahkota Dollar
Bahan Keripik Singkong yang Melimpah
Bahan baku untuk membuat keripik singkong di Indonesia sangat melimpah, meskipun trend produksi terlihat menurun namun angka 21.801.415 juta ton sangat cukup untuk memenuhi permintaan singkong di pasar. Indonesia adalah surga bagi tanaman karena letaknya di garis khatulistiwa. Curah hujan yang cukup di musim penghujan dan cahaya matahari hangat di musim panas menjadikannya tempat yang subur bagi tanaman, tak terkecuali singkong.
Data lain juga menyebutkan jika luas area perkebunan sendiri di Indonesia mencapai 9,58 juta hektar di tahun 2020 (Data BPS). Dengan data ini, kita tahu bahwa hasil bumi di Indonesia ini sangat melimpah namun kita semestinya lebih dewasa untuk mengambil sikap dan langkah, agar produk Indonesia lebih bernilai dan mampu bersaing di pasar internasional. Kreasi dan inovasi diperlukan agar hasil sumber daya alam Indonesia dari sektor pertanian dan perkebunan ini bisa memiliki nilai tambah. Olahan pangan adalah satu upaya untuk memberikan nilai tambah ini. Dengan olahan pangan, yaitu keripik, ini merupakan langkah maju untuk memajukan ekonomi dan sektor usaha serta ikut mengambil peran dalam memperkenalkan kuliner Indonesia di dunia Internasional.
