Terasi adalah salah satu produk awetan yang berasal dari ikan atau udang rebon segar, memiliki bau yang tajam, dan merupakan salah satu bumbu masakan yang umum digunakan untuk berbagai macam kuliner di Indonesia, sebagai penyedap rasa dan penambah rasa gurih. Terasi merupakan bumbu masak yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Di Indonesia terasi biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, juga beberapa resep lain seperti tumis kangkung, genjer, dan sup ikan. Di daerah tertentu, terasi juga disebut belacan, atau caluk.
Di belahan lain Asia, seperti korea, terasi tidak berbentuk gumpalan pasta seperti yang kita kenal, melainkan berbentuk asinan udang yang telah difermentasikan, disimpan dalam toples dan masih terlihat bentuk udangnya. Di Jepang, rasa dari terasi ini disebut dengan umami, dan dimasukkan ke dalam golongan rasa yang bisa dikecap oleh lidah selain manis, asam, asin, pahit, dan pedas. Banyak makanan Jepang yang sangat mengedepankan rasa umami ini, namun di Jepang tidak ada terasi.
Di Indonesia sendiri, terasi yang berasal dari daerah yang berbeda akan memiliki cita rasa yang berbeda. Namun, kita juga bisa membuat terasi sendiri di rumah. Nah, kali ini kita akan membahas cara membuat terasi yang enak di rumah, dan kejutannya, ternyata kunci rahasianya ada di tepung tapioka!
Bahan:
- Udang rebon / Ikan teri
- Garam
- Tepung Tapioka Mahkota Dollar
- Air
Alat :
- Cobek / lumpang dan alu
- Daun Pisang kering
- Wadah baskom
- Tampah
Cara Pembuatan Terasi :
- Cuci udang / ikan hingga bersih agar terpisah dari kontaminasi seperti kotoran atau benda asing lainnya.
- Aduk hingga merata.
- Tuang pada tampah dan ratakan.
- Jemur hingga setengah kering, selagi dijemur sebaiknya juga diaduk agar merata tingkat kekeringannya.
- Tambahkan garam sekitar 5-20% dari berat udang/ikan yang digunakan, jumlah garam yang digunakan bervariasi tergantung daerah masing-masing, namun harus diingat bahwa kita bisa mengurangi garam karena terasi sendiri sudah menciptakan rasa asin, dan kadar garam yang melebihi 20% bisa mengganggu proses fermentasi. Garam di sini akan berperan sebagai pengawet dan mengkondisikan mikroorganisme yang akan bereaksi dalam proses fermentasi.
- Giling atau tumbuk hingga halus menggunakan lumpang dan alu menjadi bentuk seperti adonan.
- Taburkan sedikit tepung sambil diremas-remas hingga merata. Sebenarnya kita bisa menggunakan tepung tapioka, tepung beras, ataupun tepung terigu. Campuran garam dan tepung ini akan menentukan cita rasa yang khas pada terasi.
- Tutup baskom dan diamkan selama 1-2 hari pada suhu ruangan untuk melalui proses fermentasi pertama.
- Bentuk adonan menjadi lempengan lalu jemur kembali selama 3-4 hari hingga setengah kering, bisa sambil dihancurkan supaya cepat kering, tapi di saat yang sama juga jangan terlalu kering.
- Tumbuk lagi adonan lalu padatkan. Bisa diberi sedikit air agar semakin menggumpal dan kokoh.
- Diamkan lagi selama 1-2 hari pada suhu ruang untuk melalui proses fermentasi kedua.
- Jemur lagi selama 1-2 hari.
- Terakhir, bungkus dengan daun pisang kering, lalu diamkan selama 3-4 pekan pada suhu ruangan untuk melalui proses fermentasi terakhir sebelum akhirnya siap digunakan atau pun dijual.
Terasi yang terbuat dari udang akan berwarna merah, sementara yang terbuat dari ikan teri akan berwarna kehitaman. Warna terasi yang lebih cerah dan mencolok menandakan penggunaan pewarna. Dan cita rasa yang lebih istimewa tentu bisa didapatkan dengan tepung yang berkualitas.
