Pati adalah jenis karbohidrat tidak larut air yang biasanya ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Pati Resisten (resistant starch) adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana (glukosa) dan tidak dicerna oleh usus halus.
Dalam proses pencernaannya, Pati resisten hanya melewati usus halus dan tidak mengalami pemecahan atau perubahan bentuk apa pun. Sebagai gantinya, saat pati resisten masuk ke dalam usus besar, bakteri akan memecah karbohidrat yang berbentuk pati resisten ini menjadi butirat. Butirat sendiri merupakan asam lemak rantai pendek yang memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan pencernaan, yang akan kita bahas lebih detail di bawah nanti.
Pati resisten biasanya terkandung bersamaan dengan zat gizi lain yang bisa dicerna, seperti vitamin dan mineral. Oleh karena itu, pati resisten biasanya ditemukan pada bahan makanan yang kaya serat dan sumber karbohidrat lainnya. Dan salah satu sumber pati resisten dalam makanan sehari-hari ialah tepung tapioka.
Lantas, apa yang membuat pati resisten begitu istimewa dibandingkan pati biasa? Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pati resisten punya banyak manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Yuk kita ketahui lebih dalam mengenai manfaat tersebut.
Manfaat pati resisten :
- Menurunkan kadar gula darah
Menurut penelitian dalam terbitan The Journal of Nutrition (2017), pati resisten dapat meningkatkan sensitivitas hormon insulin. Ketika pati resisten ini mencapai usus besar, di dalam usus besar itu akan menghasilkan asam lemak rantai pendek, yang kemudian akan menurunkan kadar asam lemak bebas pada tubuh sehingga insulin pun menjadi lebih sensitif. Insulin yang sensitif dapat menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah, dan tak hanya itu, tapi juga bisa menurunkan resiko penyakit kronis seperti diabetes melitus, alzheimer, serta penyakit jantung. - Menjaga kesehatan pencernaan
Mengutip hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Foods (2021), pati resisten adalah salah satu prebiotik atau asupan yang dapat menjaga keseimbangan bakteri atau mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota sangat penting untuk membuat ekosistem yang sehat dalam usus. Secara lebih spesifiknya, pati resistan yang diproses dalam usus besar akan membuat lingkungan di dalamnya menjadi lebih asam. Hal ini akan memicu tubuh untuk memproduksi lebih banyak butirat. Butirat adalah asam lemak rantai pendek yang merupakan makanan bagi bakteri baik di dalam usus, sehingga dapat disimpulkan bahwa pati resisten mampu menunjang pertumbuhan bakteri baik dalam usus, seperti Bifidobacteriaceae dan Lactobacillaceae, yang mampu mengurangi peradangan. Pada saat yang sama, pati resisten juga menghambat pertumbuhan bakteri jahat di usus besar, sehingga dapat mencegah berbagai gangguan pencernaan, seperti radang usus, darah pada feses, hingga kanker kolorektal.
