Meskipun Taiwan dikenal sebagai negara yang melahirkan boba, yang menjadi cikal bakal bubble tea dan minuman boba, namun tahukah Anda bahwa pada saat yang sama, kita juga memiliki warisan kuliner asli khas Indonesia yang sebenarnya bisa dibilang sejajar dan mirip sekali dengan boba yang terkenal dan mewabah di kalangan anak muda belakangan ini, bahkan memiliki cita rasa lebih kaya yang menunjukkan bahwa nusantara pada jaman dahulu memiliki kuliner yang maju dan berselera tinggi.
Contents
Apa sajakah jenis-jenis boba khas Indonesia itu?
-
Sagu mutiara
Mungkin anda sudah menebaknya. Sagu mutiara alias pacar cina ini pada dasarnya adalah boba versi mini khas Indonesia. Boba dan sagu mutiara sama-sama terbuat dari tepung tapioka, bedanya sagu mutiara memiliki bentuk butiran-butiran yang lebih kecil, dan biasanya memiliki warna cerah yang beragam, seperti merah muda, hijau muda, atau putih, yang bertujuan untuk menggugah selera.
Sagu mutiara ini biasanya dipakai sebagai campuran dalam es campur, kolak, bubur, atau kue-kue. Meskipun pacar cina biasanya tidak memiliki bau maupun rasa, namun teksturnya dapat memperkaya cita rasa dari suatu kreasi kuliner.
Salah satu kue tradisional yang memanfaatkan warna-warni dari sagu mutiara adalah awug-awug. Jajanan asli Bogor, Jawa Barat ini terbuat dari campuran sagu mutiara dan kelapa, kemudian dibungkus dengan daun pisang. Tak jauh beda dengan awug-awug, di Sulawesi Selatan juga terdapat kudapan Barongko Mutiara, yang bahan utamanya juga adalah sagu mutiara dan kelapa parut yang dikukus dengan daun pisang.
Di Malang, Jawa Timur ada juga yang namanya wedang angsle, yang sangat mirip dengan wedang ronde, menggunakan campuran kacang hijau, beras ketan putih, dan sagu mutiara. Bedanya dibandingkan wedang ronde adalah kuah wedang angsle ini menggunakan santan.
-
Candil / Biji Salak
Candil biasanya mudah ditemui di sepanjang bulan puasa. Candil kebanyakan disajikan bersama bubur sumsum, bubur ketan, kuah santan, dan gula kelapa. Candil merupakan kudapan asli Pulau Jawa yang terbuat dari tepung beras ketan, memiliki bentuk bulat, dengan tekstur agak keras namun kenyal.
Sementara itu, di Jakarta, khususnya orang Betawi, ada kudapan yang dikenal dengan nama biji salak, karena bentuknya yang bulat seperti biji buah salak, dan mirip sekali dengan candil. Bedanya, jika candil terbuat dari tepung beras ketan, biji salak terbuat dari ubi jalar yang dicampur dengan tepung tapioka, kemudian direbus hingga memiliki tekstur yang empuk dan kenyal. Tekstur dari biji salak ini lebih empuk dari candil, namun tidak sekenyal candil. Warna biji salak juga tergantung dari ubi yang digunakan, sehingga biji salak bisa memiliki warna ungu atau orange. Selain itu, bahan ubi jalar ini juga memberikan rasa manis alami pada biji salak. Sama seperti candil, biji salak juga biasanya disajikan dengan kuah santan dan gula kelapa.
-
Cendol / Dawet
Siapa yang tak setuju bahwa es cendol juga tak kalah menyegarkan dibandingkan bubble tea. Sensasi meminumnya juga sama, manis dan sedikit kenyal. Bedanya cendol memiliki bentuk memanjang dan terbuat dari tepung beras, teksturnya lembut sehingga lebih mudah dikunyah dan dicerna.
Menurut pakar kuliner dan pangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Murdijati Gardjito, istilah cendol digunakan pertama kali oleh masyarakat Sunda, karena saat cendol dicetak, adonan akan muncul dari lubang yang disebut ‘jendol’.
Sementara itu, di Jawa Tengah dan Jawa Timur, cendol biasanya disebut dengan nama Dawet.
Cendol dan Dawet ini disajikan bersama dengan santan, gula kelapa, dan es. Terkadang, cendol juga digunakan untuk campuran bubur. Selain itu, beberapa variasi minuman cendol inovatif lain juga mulai bermunculan di masa kini, misalnya saja es cendol durian dan es cendol nangka.
-
Kolang kaling
Kolang kaling sebenarnya adalah buah dari tanaman aren atau enau. Bentuknya lonjong dan berwarna putih nyaris bening. Kolang kaling bertekstur agak keras dan sedikit kenyal, inilah yang membuatnya mirip sekali dengan boba.
Kolang kaling biasa dimanfaatkan sebagai pelengkap makanan atau minuman. Pada makanan, biasanya kolang kaling ditemui pada kolak atau puding. Setelah diolah, kolang kaling bisa disajikan dalam bentuk utuh ataupun potongan-potongan kecil. Sedangkan untuk minuman, irisan kolang kaling biasa ditemui pada wedang ronde, bajigur, es buah, dan es campur.
Kolang kaling sendiri juga enak dimakan tanpa harus jadi pelengkap makanan atau minuman, misalnya dengan diolah menjadi manisan. Untuk menambah selera, manisan kolang kaling biasanya diberi pewarna makanan merah muda atau hijau muda.