Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung terigu atau tepung tapioka yang diproses dan digoreng dalam minyak panas. Makanan ini sangat populer di Indonesia, terutama sebagai pendamping nasi atau lauk pauk. Namun, kerupuk juga sangat terkenal di negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Baca Juga: 23 Ragam Kerupuk di Indonesia
Contents
1. Cara Umum Pengolahan Kerupuk
Banyak variasi kerupuk yang ada di pasaran, tergantung dari bahan dasar yang digunakan dan cara pembuatannya. Kerupuk yang paling umum adalah kerupuk udang, yang terbuat dari tepung terigu dan udang kering yang dihaluskan. Ada juga kerupuk kulit sapi, yang terbuat dari kulit sapi yang dipotong kecil-kecil dan diproses dengan tepung terigu. Kerupuk jengkol, kerupuk kentang, dan kerupuk kemiri juga cukup populer di Indonesia.
Kerupuk dapat diolah dengan cara yang beragam. Biasanya, tepung terigu dicampur dengan air, garam, dan bahan lain sesuai selera, lalu diaduk hingga tercampur rata dan terbentuk adonan yang kalis. Adonan ini kemudian dipotong kecil-kecil atau dicetak dengan alat khusus, lalu digoreng dalam minyak panas hingga kering dan renyah.
Kerupuk juga dapat diolah dengan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan tepung terigu dan air saja. Adonan ini dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil, lalu digoreng dalam minyak panas. Kerupuk jenis ini disebut kerupuk amplang, yang populer di kalangan masyarakat Melayu di Indonesia.
Selain diolah dengan cara di atas, kerupuk juga dapat diolah dengan cara yang lebih modern, seperti dengan menggunakan mesin pembuat kerupuk atau deep fryer. Dengan menggunakan alat ini, proses pembuatan kerupuk menjadi lebih cepat dan mudah, serta hasilnya lebih seragam.
2. Manfaat Kesehatan Kerupuk
Meskipun kerupuk merupakan makanan ringan yang mudah ditemui dan terjangkau harganya, ternyata kerupuk juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kerupuk yang terbuat dari tepung terigu mengandung karbohidrat yang dapat memberikan energi bagi tubuh. Selain itu, kerupuk juga mengandung protein, lemak,
serta beberapa vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B, zinc, dan fosfor.
Namun, perlu diingat bahwa kerupuk juga mengandung tinggi kalori dan lemak, sehingga tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak. Pemilihan jenis kerupuk yang tepat juga penting, seperti memilih kerupuk yang terbuat dari tepung terigu yang berkualitas atau menggunakan minyak yang lebih sehat untuk menggoreng kerupuk.
Selain sebagai makanan ringan, kerupuk juga memiliki beberapa manfaat lain yang mungkin tidak terlintas dalam pikiran. Sebagai contoh, kerupuk dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun, karena kandungan lemaknya yang tinggi. Kerupuk juga dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak, terutama untuk unggas seperti ayam atau itik.
3. Kerupuk Indonesia Bisa Diekspor

Ekspor kerupuk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia di pasar internasional. Di Indonesia, kerupuk merupakan makanan yang tidak hanya digemari oleh masyarakat, tetapi juga merupakan salah satu produk ekspor yang cukup menjanjikan. Negara-negara tujuan ekspor kerupuk Indonesia antara lain adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Ekspor kerupuk Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2020, nilai ekspor kerupuk Indonesia mencapai sekitar 200 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa kerupuk merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang banyak dicari oleh negara-negara lain.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor kerupuk, keripik, dan rempeyek dari Indonesia mencapai US$56,33 juta sepanjang 2021. Angka tersebut melonjak hingga 59,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$35,37 juta. Sementara, volume ekspor kerupuk sebesar 22,16 juta kilogram (kg) pada 2021. Jumlahnya juga meningkat 54,01% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 14,39 juta kg.
Selain meningkatkan nilai tambah produk, ekspor kerupuk juga memberikan manfaat bagi industri kerupuk di Indonesia. Dengan adanya ekspor, industri kerupuk dapat meningkatkan produksi dan mengembangkan variasi produk yang lebih bervariasi. Ini akan membantu meningkatkan daya saing produk kerupuk Indonesia di pasar internasional.
Untuk dapat meningkatkan ekspor kerupuk, Indonesia perlu terus memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara tujuan ekspor. Selain itu, Indonesia juga perlu terus meningkatkan kualitas produk kerupuk agar dapat bersaing di pasar internasional.
Dengan demikian, ekspor kerupuk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia di pasar internasional, serta memberikan manfaat bagi industri kerupuk di Indonesia. Ekspor kerupuk juga dapat menjadi salah satu sumber devisa yang meningkatkan perekonomian Indonesia.
4. Kerupuk Digemari Segala Usia dan Kalangan



Kerupuk adalah makanan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Selalu ada saja variasi baru yang diciptakan, sesuai dengan selera masyarakat di setiap daerah. Makanan ini juga mudah ditemukan di mana saja, baik di pasar tradisional maupun di toko kelontong atau minimarket. Dengan harga yang terjangkau dan cita rasa yang enak, kerupuk pasti akan terus menjadi pilihan makanan ringan favorit banyak orang.
Kerupuk juga memiliki banyak variasi rasa yang dapat disesuaikan dengan selera individu. Ada kerupuk yang rasanya asin, pedas, manis, atau bahkan gurih. Beberapa produsen kerupuk juga menambahkan bahan tambahan seperti keju, jamur, atau bahan lainnya untuk memberikan cita rasa yang lebih kompleks.
Kerupuk juga dapat dikonsumsi dengan cara yang beragam. Selain sebagai pendamping nasi atau lauk pauk, kerupuk juga dapat dimakan sendiri sebagai camilan. Ada juga yang mengolah kerupuk menjadi aneka makanan, seperti kerupuk gurih, kerupuk isi, atau kerupuk goreng renyah yang disajikan dengan saus atau keju.
Kerupuk juga merupakan salah satu makanan yang cocok dikonsumsi segala usia. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa pasti akan menyukai cita rasa renyah dan gurih dari kerupuk. Makanan ini juga sangat cocok dikonsumsi saat santai bersama keluarga atau teman-teman, atau sebagai camilan saat traveling atau bekerja.
Banyak orang yang menyukai kerupuk karena cita rasa yang lezat dan harganya yang terjangkau. Namun, tidak jarang pula orang yang mengalami alergi terhadap kerupuk, terutama jika terbuat dari tepung terigu yang mengandung gluten. Jika Anda atau seseorang di keluarga Anda memiliki alergi terhadap gluten, maka sebaiknya hindari makanan yang terbuat dari tepung terigu, termasuk kerupuk.
Meskipun kerupuk merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia, tidak semua orang menyukainya. Ada juga yang lebih suka makanan lain sebagai camilan, seperti kacang-kacangan, biskuit, atau cemilan lainnya. Namun, tidak ada salahnya mencoba kerupuk sebagai camilan yang menyegarkan, terutama saat santai bersama keluarga atau teman-teman.
Nah, itulah pembahasan seputar kerupuk makanan ringan orang Indonesia. Ngomong-ngomong, kamu suka kerupuk yang mana nih?